Hubungi Kami"... jika kita hidup, kita hidup untuk Tuhan, ..." (Rm. 14:8)

Keberadaan Allah yang Tidak Terbatas

Fokus Hidup“Ada beberapa hal yang menjadi credo atau pengakuan Daud yang berkaitan dengan keberadaan Allah yang tidak terbatas. apa sajakah? Simak renungan ini.”

 

Bacaan nats: Mazmur 139:1-17
Untuk pemimpin biduan. Mazmur Daud. TUHAN, Engkau menyelidiki dan mengenal aku; 
Engkau mengetahui, kalau aku duduk atau berdiri, Engkau mengerti pikiranku dari jauh. (ayat 1-2)

Engkau memeriksa aku, kalau aku berjalan dan berbaring, segala jalanku Kaumaklumi.
Sebab sebelum lidahku mengeluarkan perkataan, sesungguhnya, semuanya telah Kauketahui, ya TUHAN.
Dari belakang dan dari depan Engkau mengurung aku, dan Engkau menaruh tangan-Mu ke atasku. (ayat 3-5)

Terlalu ajaib bagiku pengetahuan itu, terlalu tinggi, tidak sanggup aku mencapainya.
Ke mana aku dapat pergi menjauhi roh-Mu, ke mana aku dapat lari dari hadapan-Mu? (ayat 6-7)

Jika aku mendaki ke langit, Engkau di sana; jika aku menaruh tempat tidurku di dunia orang mati, di 
situ pun Engkau. (ayat 8)

Jika aku terbang dengan sayap fajar, dan membuat kediaman di ujung laut,
juga di sana tangan-Mu akan menuntun aku, dan tangan kanan-Mu memegang aku. (ayat 9-10)

Jika aku berkata: "Biarlah kegelapan saja melingkupi aku, dan terang sekelilingku menjadi malam,"
maka kegelapan pun tidak menggelapkan bagi-Mu, dan malam menjadi terang seperti siang; kegelapan sama 
seperti terang. (ayat 11-12)
Sebab Engkaulah yang membentuk buah pinggangku, menenun aku dalam kandungan ibuku.
Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena kejadianku dahsyat dan ajaib; ajaib apa yang Kaubuat, dan jiwaku 
benar-benar menyadarinya. (ayat 13-14)

Tulang-tulangku tidak terlindung bagi-Mu, ketika aku dijadikan di tempat yang tersembunyi, dan aku 
direkam di bagian-bagian bumi yang paling bawah; (ayat 15)

mata-Mu melihat selagi aku bakal anak, dan dalam kitab-Mu semuanya tertulis hari-hari yang akan 
dibentuk, sebelum ada satu pun dari padanya.
Dan bagiku, betapa sulitnya pikiran-Mu, ya Allah! Betapa besar jumlahnya! (ayat 16-17)

 

Sebagai ciptaan yang terbatas, tentunya kita tidak dapat memahami sepenuhnya tentang Allah. Namun demikian, kita sudah menerima penyataan tertulis yang dapat menuntun kita kepada pengenalan akan keberadaan Allah yang tidak terbatas melalui Alkitab yang adalah Firman Allah.

Dalam nats ini, ada beberapa hal yang menjadi credo atau pengakuan Daud yang berkaitan dengan keberadaan Allah yang tidak terbatas.

Pertama, Allah Maha Tahu (Omniscience). Kehadiran Allah yang tidak terbatas terlihat dari keberadaan Allah yang Maha Tahu.

Baca juga: Konsistensi Allah dalam Alkitab, Sungguh Menajubkan

Daud mengakui bahwa Tuhan yang menyelidiki dan mengenal dia. Tuhan Maha Tahu sehingga Ia mengetahui keberadaan Daud mencakup pikiran, perkataan, dan perbuatannya. Pengetahuan Allah tidak dapat diselami oleh pikiran manusia (ay. 2-6).

Kedua, Allah Maha Hadir (Omnipresence). Kehadiran Allah tidak dibatasi oleh ruang, tempat, dan waktu. Allah tidak tunduk pada batas-batas ruang, Dia tidak hadir hanya di satu tempat atau di satu lokasi tertentu.

“Karena itu, Daud menyadari bahwa ia takkan bisa lari dari hadapan Tuhan. Daud mengakui kehadiran Allah yang tidak terbatas melalui ke-Mahahadiran-Nya di segala tempat dan di segala waktu (ay. 7-12).”

Ketiga, Allah Maha Kuasa (Omnipotence). Daud mengakui ke-Mahakuasaan Tuhan sebagai pencipta dirinya dengan ungkapan, “Sebab Engkaulah yang membentuk buah pinggangku, menenun aku dalam kandungan ibuku. Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena kejadianku dahsyat dan ajaib; ajaib apa yang Kaubuat, dan jiwaku benar-benar menyadarinya” (ay. 13-14).

Keberadaan Allah yang tidak terbatas terlihat dari kemahakuasaan-Nya, sebab kehadiran-Nya disertai oleh kuasa yang ajaib dan dahsyat.

Keberadaan Allah yang tidak terbatas terlihat dari sifatnya yang Maha Tahu, Maha Hadir, dan Maha Kuasa.

Dengan kita mengetahui keberadaan Allah yang tidak terbatas, seharusnya hal ini semakin meneguhkan iman kita kepada-Nya sebab kita sedang berpegang, berharap, dan bernaung kepada Pribadi yang tepat, yaitu Pribadi yang Omniscience, Omnipresence, dan Omnipotence.

Keberadaan-Nya memang tidak terbatas namun kitalah yang membuat seolah-olah Ia terbatas, yaitu dengan ketidakpercayaan, ketidaktaatan, dan ketidaksungguhan kita, menjadikan Tuhan seolah-olah tidak bisa berbuat apa-apa.

Baca juga: KKonsistensi Allah dalam Alkitab, Sungguh Menajubkan

Dia sanggup melakukan segala perkara dan tidak ada yang mustahil bagi Dia, tetapi kita tidak akan merasakan pertolongan yang ajaib dan kuasa-Nya yang dahsyat bila kita tidak memiliki iman kepada-Nya.

Ingat, banyak kisah dalam Alkitab bahwa kesembuhan terjadi di dalam Alkitab karena ada iman di dalamnya, sebagaimana terjadi kepada perempuan yang pendarahan 12 tahun, hamba seorang perwira di Kapernaum, dan masih banyak lagi lainnya.

Karena itu, Marilah kita menjadikan Tuhan Yesus sebagai sumber pengharapan kita sebab keberadaan Allah yang tidak terbatas.

DOA
Bapa, aku sadar bahwa sering membatasi keberadaanMu yang tidak terbatas. Ajar aku memiliki iman yang teguh kepada-Mu. Dalam nama Tuhan Yesus. Amin.

(Dilarang meng-copy dan publish ulang tulisan ini, tanpa seijin penulis)

 

Lihat juga:


Jika Anda merasa diberkati dengan artikel “Konsistensi Allah dalam Alkitab, Sungguh Menajubkan” ini, bagikanlah ke sosmed (Facebook, Twitter, Gogle+, dll.) Anda. Jangan lupa, Like (Sukai) Fanspage Facebook Fokus Hidup yang ada di situs ini atau klik di sini untuk mendapatkan info-info terbaru dari fokushidup.com.

Mari bergabung juga dengan grup Facebook Fokus Hidup dengan cara klik di sini. Silahkan tinggalkan komentar Anda, bila ingin menanggapi, bertanya, ataupun memberikan saran dan kritik. <>

 

Tanggapan Anda:

error: