7 MAKNA KEMATIAN KRISTUS BAGI UMAT MANUSIA
|6. Kematian Kristus Merupakan Karya Keselamatan yang Sempurna
Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas,
melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat. (1 Petrus 1:18-19)
Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat dengan jalan menjadi kutuk karena kita, sebab ada tertulis: “Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib!” (Galatia 3:13).
Bagian keenam dalam pembahasan makna kematian Kristus bagi dunia adalah kematian-Nya merupakan karya keselamatan yang sempurna.
Penghapusan dosa dalam PL adalah mempersembahkan anak domba yang tidak bercacat cela. Korban anak domba ini tidaklah sempurna sebab harus mempersembahkannya setiap tahun. Dan apabila Kristus tidak diutus Bapa untuk menebus dosa umat manusia, maka bisa dibayangkan betapa mahal dan sulitnya keselamatan itu bagi orang yang diluar Israel.
Sebab, Yerusalem akan menjadi kiblat dan orang yang ingin mendapatkan pengampunan dosa, haruslah mempersembahkan korban setiap tahun di Bait Allah Yerusalem. Namun faktanya, Hukum Taurat tidak bisa membenarkan manusia di hadapan Tuhan, justru sebaliknya umat pilihan-Nya hidup di bawah kutuk Hukum Taurat karena ketidaktaatan.
Fungsi Hukum Taurat yang sesungguhnya adalah penuntun bagi umat-Nya sampai Kristus datang (Gal. 3:24). Atau Hukum Taurat sebagai bayangan saja dari keselamatan sempurna yang dikerjakan Kristus (Gal. Ibr 10:1).
Baca juga: Mengasihi Tuhan Tanpa Syarat! Buktikan Iman Saudara…
Jadi, Hukum Taurat dipersiapkan oleh Allah sebagai pembuka jalan kepada karya keselamatan sesungguhnya yang sempurna, yang dikerjakan oleh Kristus. Yakni, Ia taat kepada kepada Bapa sampai mati di atas kayu salib.
Alasan Tuhan Yesus harus datang ke dunia dan mati di atas kayu salib adalah jelas untuk membebaskan manusia dari dosa dan dari kutuk Hukum Taurat.
Pengorbanan Kristus ini sungguh besar, hanya untuk memberikan jalan keselamatan yang sempurna yakni oleh penumpahan darah-Nya yang mahal. Ia yang telah menebus umat-Nya dari kutuk Hukum Taurat dengan jalan menjadikan diri-Nya sebagai korban sejati yang menyelamatkan.
Penderitaan Kristus telah dinubuatkan dalam PL, betapa hancurnya diri-Nya karena kasih-Nya bagi kita. Dalam Yesaya 53, telah dinubuatkan penderitaan-Nya yang sangat.
Sebagai taruk ia tumbuh di hadapan TUHAN dan sebagai tunas dari tanah kering. Ia tidak tampan dan semaraknyapun tidak ada sehingga kita memandang dia, dan rupapun tidak, sehingga kita menginginkannya.
Ia dihina dan dihindari orang, seorang yang penuh kesengsaraan dan yang biasa menderita kesakitan; ia sangat dihina, sehingga orang menutup mukanya terhadap dia dan bagi kitapun dia tidak masuk hitungan.
Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggungnya, dan kesengsaraan kita yang dipikulnya, padahal kita mengira dia kena tulah, dipukul dan ditindas Allah.
Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh.
Kita sekalian sesat seperti domba, masing-masing kita mengambil jalannya sendiri, tetapi TUHAN telah menimpakan kepadanya kejahatan kita sekalian.
Dia dianiaya, tetapi dia membiarkan diri ditindas dan tidak membuka mulutnya seperti anak domba yang dibawa ke pembantaian; seperti induk domba yang kelu di depan orang-orang yang menggunting bulunya, ia tidak membuka mulutnya.
Sesudah penahanan dan penghukuman ia terambil, dan tentang nasibnya siapakah yang memikirkannya? Sungguh, ia terputus dari negeri orang-orang hidup, dan karena pemberontakan umat-Ku ia kena tulah.
Orang menempatkan kuburnya di antara orang-orang fasik, dan dalam matinya ia ada di antara penjahat-penjahat, sekalipun ia tidak berbuat kekerasan dan tipu tidak ada dalam mulutnya. (Yes. 53:8).
Karya keselamatan yang dikerjakan-Nya adalah sempurna. Ia telah menjadi korban penghapus dosa sekali untuk selamanya. Kristuslah jalan, kebenaran, dan hidup. Setiap orang yang berseru dan ingin beroleh keselamatan kekal, datanglah dengan segenap hati, tanggalkan segala dosa yang mengikat, dan bersedialah menderita bagi Dia.
Sebab untuk itulah kamu dipanggil, karena Kristuspun telah menderita untuk kamu dan telah meninggalkan teladan bagimu, supaya kamu mengikuti jejak-Nya. Ia tidak berbuat dosa, dan tipu tidak ada dalam mulut-Nya.
Ketika Ia dicaci maki, Ia tidak membalas dengan mencaci maki; ketika Ia menderita, Ia tidak mengancam, tetapi Ia menyerahkannya kepada Dia, yang menghakimi dengan adil.
Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh. (1 Petrus 2:21-24).
7. Kematian Kristus Merupakan Jalan Memperoleh Kehidupan Kekal
Terang yang sesungguhnya, yang menerangi setiap orang, sedang datang ke dalam dunia. Ia telah ada di dalam dunia dan dunia dijadikan oleh-Nya, tetapi dunia tidak mengenal-Nya. Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya.
Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya; orang-orang yang diperanakkan bukan dari darah atau dari daging, bukan pula secara jasmani oleh keinginan seorang laki-laki, melainkan dari Allah.
Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran. (Yohanes 1:9-14)
Yesus adalah batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan–yaitu kamu sendiri–,namun ia telah menjadi batu penjuru.
Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan.” (Kisah Para Rasul 4:11-12)
Bagian terakhir dalam pembahasan makna kematian Kristus bagi dunia adalah kematian-Nya merupakan jalan memperoleh kehidupan kekal.
Manusia akan mengalami kematian dan kehidupan di dunia ini hanyalah sementara. Manusia terbatas secara umur dan hanya hidup 70 tahun saja. Dan bila lebih dari 70 tahun adalah kesukaran dan penderitaan (Mzm. 90:10). Jarang ada yang sampai melewati usia tersebut. Namun meski usia manusia bisa melebihi 70 tahun, tetap saja akan mati.
Alkitab jelas memberitahukan bahwa barangsiapa yang percaya kepada-Nya akan beroleh hidup kekal. Inilah tujuan utama mengapa Kristus datang ke dunia dan menawarkan solusi terbaik agar manusia beroleh keselamatan.
Tuhan Yesus telah datang ke dunia dan mati untuk semua orang. Ia telah menebus dosa dengan jalan menyelesaikan “surat hutang” dosa melalu korban-Nya yang sempurna. Siapa pun dia, terbentang keselamatan di depan jalan-Nya, apabila seseorang hidup sesuai dengan standar Tuhan. Yakni melakukan kebaikan bagi sesama, terlebih melakukan kehendak Tuhan.
Namun, sayangnya ajaran tentang iman ini sering dikaburkan dan banyak orang meyakini bahwa dengan mengaku saja maka sudah diselamatkan. Jangankan hanya mengaku saja, mereka yang sudah mengusir setan, mendemonstrasikan kuasa Tuhan, melakukan mujizat, dan sudah menjadi pengajar Kristen, juga bisa mengalami penolakan Tuhan (Mat. 7:21-23).
Bagaimana agar beroleh keselamatan kekal, maka kita wajib hidup seperti Kristus hidup atau menjadi serupa dengan Kristus (1 Yoh. 2:6; Flp. 3:10-11). Ini mutlak harus dimiliki setiap oleh orang percaya, yakni menghidupi Kristus di dalam hidupnya.
Dengan kata lain, seseorang yang mau meraih kehidupan kekal dan memerintah bersama Kristus di Kerajaan Kekal, harus hidup sesuai dengan kehendak Tuhan, memancarkan kasih Tuhan dalam kehidupan-Nya sehari-hari, dan berjuang dalam iman sampai akhir hidupnya.
Kematian Kristus adalah jalan bagi kita untuk beroleh keselamatan kekal, dengan syarat haruslah hidup sesuai dengan kehendak-Nya dan berjuang dalam mempertahankan iman kepada-Nya.
Baca juga: Mencintai Walau Harus Terluka, Ini Bukti Kasih
Keselamatan yang dikerjakan Tuhan Yesus itu mahal harganya (Why. 5:9). Dan keselamatan yang ditawarkan ini bukan murahan, bahwa hanya percaya saja. Ada harga yang harus dibayar, ada nilai luhur terkandung di dalamnya. Yakni, harus hidup menghargai pengorbanan salib-Nya, menghormati Dia, dan wajib hidup seperti Dia atau serupa dengan Kristus.
Janganlah menjadi orang Kristen yang hanya mengikut Yesus setelah kebangkitan-Nya, tetapi ikutlah Dia sewaktu Ia datang merendahkan diri dan menjadi manusia hingga kematian-Nya. Janganlah kita hanya terpesona dan mengikut Yesus karena kemahakuasaan-Nya, tetapi juga karena teladan hidup-Nya, yakni Ia taat sampai untuk melakukan kehendak Bapa.
Penutup
Tuhan Yesus mati bagi dunia bukanlah tanpa alasan. Jelas adalah karena Ia mengasihi manusia dan ingin membebaskan manusia dari kebinasaan kekal. Kristuslah yang mengerjakan keselamatan dengan sempurna. Hanya melalui pengorbanan-Nyalah manusia kesempatan untuk terbebas dari hukuman kekal.
Buatlah pilihan yang tepat dalam hidup kita, yakni meraih hal-hal yang bersifat kekal bukan kefanaan dunia. Mulailah bergegas sejak dini dengan memperkarakan diri kepada hal-hal yang bernilai kekekalan.
Makna kematian Kristus sebagaimana telah dijelaskan di atas, sesungguhnya hendak mengajarkan kita untuk hidup meneladani Kristus sewaktu dari Nazareth hingga Golgota.
Milikilah kesediaan menderita bagi Kristus dan teladanilah Kristus, serta giatlah dalam ketekunan iman. Pastikan bahwa kita mengakhiri dengan baik sesuai dengan standar Alkitab.
(Dilarang meng-copy dan publish ulang tulisan ini, tanpa seijin penulis)
Jika Anda merasa diberkati dengan Artikel berjudul, “7 MAKNA KEMATIAN KRISTUS UMAT MANUSIA” ini, bagikanlah artikel ini kepada sahabat, keluarga, dan rekan-rekan Anda.
Jangan lupa, Like (Sukai) Fanspage Facebook Fokus Hidup yang ada di situs ini atau klik DI SINI untuk mendapatkan info-info terbaru dari fokushidup.com.
Mari bergabung juga dengan grup Facebook Fokus Hidup dengan cara klik DI SINI. Silahkan tinggalkan komentar Anda, bila ingin menanggapi, bertanya, ataupun memberikan saran dan kritik.
Jangan berhenti di tangan Anda, tetapi bagikanlah artikel 7 MAKNA KEMATIAN KRISTUS UMAT MANUSIA ini, melalui sosial media (Facebook, Twitter, Linkedin, dll.) Anda. Sebab dengan demikian, Anda juga sudah berpartisipasi dalam mengajarkan kebenaran Alkitab. Selain itu, teruslah bertekun dalam Kristus. Tuhan Yesus Memberkati …!!!
Kunjungi beberapa artikel di bawah ini yang menguatkan iman Saudara!
- Mengingat Kebaikan Tuhan, Inilah Manfaatnya…
- Kemarahan Bergejolak? Ini Pentingnya Menguasai Diri…
- Fokus Hidup Orang Percaya; Bangunlah Kerohanian Anda…
- Hoax Versus Realita! Milikilah Integritas Iman…
- Bernilai di Mata Tuhan! Ini Agenda Hidup yang Seharusnya…
- 10 AYAT ALKITAB TEROBOSAN ROHANI, PERLU DIREALISASIKAN
- 12 TOKOH KELAHIRAN KRISTUS, DI ANTARANYA ADA RAJA KEJAM…