Hubungi Kami"... jika kita hidup, kita hidup untuk Tuhan, ..." (Rm. 14:8)

Mengejar Target Hidup? Yesus Lebih dari Cukup….

mengejar target hidup
Via img: https://churchleaders.com

Fokus Hidup – “Hidup ini, haruskah mengejar target hidup berupa materi, finansial, dan kekayaan dunia? Apakah Tuhan Yesus cukup bagimu? Ataukah kebahagiaan di dunia ini adalah target hidup Anda? Bagaimana cara berfokus kepada perkara rohani? Simak artikel yang berjudul Mengejar Target Hidup? Yesus Lebih dari Cukup… ini.

 

Bacaan Nats: Yesaya 40:31; Matius 6:19-21

tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka 
seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan 
tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.
(Yesaya 40:21)

Janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi; di bumi ngengat dan karat merusakkannya 
dan pencuri membongkar serta mencurinya. Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di sorga; 
di sorga ngengat dan karat tidak merusakkannya dan pencuri tidak membongkar 
serta mencurinya. 

Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada.
(Matius 6:19-21) 

 

Hidup itu harus punya target! Sering kita mendengar orang di sekitar kita mengatakan kalimat itu, bahkan mereka sering bertanya, “Kamu kapan menikah? Kapan punya anak? Kapan punya rumah?”

Dan banyak lagi pertanyaan diajukan, mengingatkan orang yang ditanya agar target berupa keberhasilan hidup harus direalisasikan secepat mungkin.

Membuat target demi target itu harus, tetapi bagaimana bila tidak tercapai? Faktanya, banyak orang menjadi budak target hidup berupa mengejar keberhasilan fisik menurut kacamata manusia. Hidupnya hanya mengejar target fana, tanpa menyadari telah mengabaikan agenda penting dalam hidupnya.

Sebut saja Vina, ia mengalami stress berkepanjangan karena masalah target hidup.

Ia ingin hidup bahagia tetapi merasa tidak bahagia karena target hidupnya tidak tercapai. Setiap bertemu orang lain, ia merasa seolah-olah mereka menudingnya sebagai orang yang gagal, belum berbahagia, terlalu pemilih, dan banyak lagi tudingan negatif yang menghantui pikirannya. Sehingga membuat hatinya gundah.

Baca juga: Berani Menerima Baptisan? Teguhlah dalam Iman…

Di sisi lain, penyesalan berkepanjangan selalu menghantuinya, “Seandainya saja tidak memilih karier dan membuka hati untuk pria yang lain, mungkin saya sudah menikah. Seandainya saja tidak menolak pria yang dulu mengejar-ngejar saya, mungkin saya sudah bahagia.”

Di usianya yang semakin bertambah tua, membuat dirinya pesimis mendapat jodoh. Ia ingin mengejar target hidupnya di tahun ini, tetapi rasanya tidak mungkin. Mirisnya, ia berkata kepada Tuhan, “Mengapa Engkau tidak membiarkan aku bahagia dengan memberikan pasangan hidup hari ini?”

Tidak hanya Vina, banyak juga orang yang merasa tidak bahagia karena belum mampu membeli rumah, mobil, dsbnya.

Sayangnya, kebahagiaan itu mereka letakkan pada pasangan hidup, fasilitas, atau berkat berupa bentuk fisik. Apakah dengan menikah seseorang lantas bahagia? Apakah dengan memiliki fasilitas hidup seseorang lantas bahagia?

Bukankah Kristus sudah lebih dari cukup dibanding semua jenis kebahagiaan dan kekayaan yang ada di dunia ini?

Karena itu, jangan menempatkan harta yang lain di hati kita selain Yesus saja, sebab Alkitab berkata “… di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada.”

Belum menikah, belum punya rumah, dsb., bukan alasan seseorang untuk tidak bahagia. Boleh saja menjadikan target hidup, tetapi semuanya itu tidak mengurangi sukacita bila tidak tercapai.

Belum menikah, enjoy saja, belum punya anak, enjoy saja, belum punya rumah, enjoy saja, sebab Yesus lebih dari cukup. Bersyukurlah dan nikmatilah hidup bersama Tuhan.

Baca juga: Menggugat Penyaliban Kristus? Hargailah Kasih-Nya…

Target hidup kita yang seharusnya adalah mengumpulkan harta di Sorga, yakni harta yang tidak pernah hilang atau berpindah kepemilikan.

Harta di bumi harus kita pertanggungjawabkan kelak, tetapi harta di Sorga, itu hak milik yang sesungguhnya. Jadi, capailah kemurnian iman bukan target hidup kebahagiaan sementara.

Seseorang yang meletakkan kebahagiaannya hanya kepada Tuhan Yesus saja, memampukan dirinya untuk tidak mengejar target hidup pada perihal semu belaka. Orang seperti ini, Tuhan Yesus cukup baginya! Artinya, ia tidak membutuhkan apa-apa lagi di dunia ini selain Yesus.

Meski ia hidup di tengah dunia yang sarat dengan dosa, ia tidak terkontaminasi, melainkan melepaskan semua hak dirinya untuk beroleh perkenanan Tuhan atas dirinya. Sebaliknya, apa yang dimilikinya itu, ia gunakan untuk menyenangkan Tuhan saja.

Baca juga: Tuhan Yesus Datang untuk Melayani! Teladanilah Kristus…

Seseorang yang menjadikan Tuhan Yesus cukup baginya, ia dapat disebut sebagai orang yang menanti-nantikan Tuhan di dalam hidupnya. Seperti halnya disebutkan dalam Yesaya 40:31.

tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.i

Taruhlah kebahagiaan kita kepada Tuhan saja, bukan kepada diri sendiri, pasangan hidup, orang tua, maupun kepada sahabat.

DOA
Bapa di Sorga, ajarku untuk selalu berfokus kepada perkara rohani, sehingga mengumpulkan banyak harta di Sorga. Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa. Amin.

 

mengejar target hidup

(Dilarang meng-copy dan publish ulang tulisan ini, tanpa seijin penulis)

Jika Anda merasa diberkati dengan artikel “Mengejar Target Hidup? Yesus Lebih dari Cukup…” ini, bagikanlah ke sosmed (Facebook, Twitter, Linkedin, dll.) Anda.

Like (Sukai) juga Fanspage Facebook Fokus Hidup yang ada di situs ini atau klik DI SINI untuk mendapatkan info-info terbaru dari fokushidup.com.

Dan bergabunglah juga dengan grup Facebook Fokus Hidup dengan cara klik DI SINI.

Silahkan tinggalkan komentar Anda di bawah artikel ini untuk menanggapi, bertanya, ataupun memberikan saran dan kritik.

 

Kunjungi juga beberapa artikel di bawah ini yang menguatkan iman Saudara!

Tanggapan Anda:

error: