Hubungi Kami"... jika kita hidup, kita hidup untuk Tuhan, ..." (Rm. 14:8)

Bangkit Melakukan Perubahan, Mulailah dari Diri Sendiri…

Fokus Hidup– “Melakukan perubahan tidak bisa hanya diam melainkan harus bangkit. Sebagai orang percaya, mari bangkit melakukan perubahan di mana pun kita berada, dimulai dari diri kita sendiri. Bagaimana caranya? Simak renungan ini yang dapat menguatkan iman orang percaya.”

 

Bacaan ayat: Roma 5:6-10; Mazmur 37:3-6
Karena waktu kita masih lemah, Kristus telah mati untuk kita orang-orang durhaka pada waktu yang 
ditentukan oleh Allah. (ayat 6)

Sebab tidak mudah seorang mau mati untuk orang yang benar -- tetapi mungkin untuk orang yang baik 
ada orang yang berani mati --. (ayat 7)

Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, 
ketika kita masih berdosa. (ayat 8)

Lebih-lebih, karena kita sekarang telah dibenarkan oleh darah-Nya, kita pasti akan diselamatkan 
dari murka Allah. (ayat 9)

Sebab jikalau kita, ketika masih seteru, diperdamaikan dengan Allah oleh kematian Anak-Nya, 
lebih-lebih kita, yang sekarang telah diperdamaikan, pasti akan diselamatkan oleh hidup-Nya (ayat 10)
(Roma 5:6-10)

Percayalah kepada TUHAN dan lakukanlah yang baik, diamlah di negeri dan berlakulah setia,
dan bergembiralah karena TUHAN; maka Ia akan memberikan kepadamu apa yang diinginkan hatimu.
(ayat 3-4)

Serahkanlah hidupmu kepada TUHAN dan percayalah kepada-Nya, dan Ia akan bertindak;
Ia akan memunculkan kebenaranmu seperti terang, dan hakmu seperti siang (ayat 5-6)
(Mazmur 37:3-6)

 

Pasca merelokasi permukiman kampung Pulo pada tanggal 20 Agustus 2015, menjadi buah bibir masyarakat.

Tak pelak, hal ini menuai kritikan terhadap kebijakan mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama yang disapa dengan sebutan Ahok, sewaktu itu sedang menjabat Gubernur. Di sisi lain, beberapa tokoh tak mau kalah menggunakan momen ini untuk menyudutkannya.

Yang kerap terdengar adalah tuduhan pelanggaran HAM atas terjadinya bentrokan warga dengan Satpol PP. Selain itu, kritikan klasik selalu dilontarkan, yaitu cara berbicara yang dianggap tidak beretika. Dan kritikan lainnya.

Baca juga: Surat Tilang, Konsekuensi Pelanggaran. Taatilah…

Salah satu kritikan yang menarik perhatian saya adalah mengenai tudingan tebang pilih. Sejarawan J.J. Rizal menilai sikap Gubernur DKI Jakarta justru menimbulkan sikap tebang pilih.

Mantan Gubernur Ahok dianggap tidak berpihak kepada rakyat kecil. Ia ditantang untuk melakukan ketegasan yang sama di perumahan elit, di kawasan Pluit Jakarta Utara yang juga menjadi lokasi rumahnya.

Menurut Rizal, rumah yang dihuni Gubernur Ahok berdiri di lahan yang diperuntukan untuk hutan bakau dan resapan air. “Kawasan pantai mutiara itu kawasan yang 860 hektar diperuntukan bagi hutan bakau dan resapan,” ungkapnya.

Ahok pun mengklarifikasi bahwa kawasan Pluit secara geologi bukan daerah resapan, percuma saja bila digusur.

Sebenarnya, tujuan normalisasi yang dilakukan di Kampung Pulo, yaitu untuk mengurangi debit air dan mencegah banjir.

Pengkritik Ahok, bukan hanya Rizal yang menentang penggusuran di kampung pulo tersebut, beberapa pihak bahkan bergabung, dan mendeklarasikan Lawan Ahok pada tanggal 22 Agustus 2015. Namun, jika Tuhan sudah menghendaki seorang pemimpin melakukan perubahan, tidak ada yang bisa menggagalkannya.

Bangkit dalam melakukan perubahan yang menyangkut banyak orang, memang bukanlah hal yang mudah. Ia harus menghadapi berbagai kritikan, bahkan berani menerima risiko yang ada.

Inilah integritas yang dimiliki oleh Ahok sewaktu menjabat gubernur.

Memang, tidak ada manusia yang sempurna, termasuk Ahok, tetapi pemimpin sejati adalah mereka yang berani melakukan perubahan. Meski saat ini beliau dipenjara, namun hasil kerja nyata buah tangannya sewaktu menjabat, terlihat jelas.

Jangankan manusia, Tuhan Yesus pun sering menghadapi kritikan dari ahli Taurat, bahkan Ia merelakan diri-Nya mati di atas Kayu Salib. Perubahan yang dikerjakan Kristus adalah dahulu penebusan dosa diperoleh melalui korban anak domba, tetapi kini Kristus telah menjadi korban Anak Domba Jantan yang tak bercacat cela.

Melalui pengorbanan-Nya yang besar, kita yang bukan bangsa pilihan, pun beroleh anugerah keselamatan bila percaya kepada-Nya.

Coba bayangkan jika Tuhan Yesus tidak membawa perubahan bagi dunia, dapatkah kita menerima anugerah keselamatan? Sungguh besar kasih-Nya bagi kita manusia yang berdosa.

Baca juga: Focus To Souw Not To Reap! Menaburlah…

Membuat perubahan memang tidak terjadi sesaat, harus bersifat tetap, dan berkelanjutan. Karena itu, dibutuhkan keberanian, tekad, dan prinsip yang teguh.

Bila kita tidak berani melakukan perubahan, baik perubahan diri sendiri, dalam keluarga, pekerjaan, maupun dalam segala hal. Jangan harap hidup kita bisa berdampak besar bagi orang di sekitar kita.

Namun, bila kita berprinsip, konsisten, dan penuh tekad keberanian melakukan perubahan, maka kepribadian kita bisa menjadi teladan dan inspirasi bagi orang lain.

Memang, dalam melakukan perubahan ke arah yang lebih baik, mungkin akan mengalami pertentangan yang dahsyat dari  tantangan eksernal atau pihak luar, sebab iblis tidak ingin kita melakukan perubahan ke arah lebih baik, positif, dan benar. Namun, tetaplah kita bangkit melakukan berbagai perubahan yang seharusnya agar nama Tuhan dipermuliakan atasnya.

Mulailah melakukan perubahan dari diri kita sendiri dengan menunjukkan buah pertobatan, misal tidak berjudi lagi, mabuk, ugal-ugalan, berdusta, berkata-kata kotor, malas, atau meninggalkan perbuatan yang lama. Juga ubahlah konsep berpikir kita agar selaras dengan Alkitab, sehingga pikiran dan perasaan kita selaras dengan Kristus.

Dan diri kita mengalami perubahan seutuhnya menjadi serupa dengan Kristus.

Selanjutnya lakukanlah perubahan di dalam keluarga, lingkungan, dan seterusnya. Termasuk dalam pekerjaan kita. Bila selama ini ada kecurangan, korupsi, atau hal-hal yang tidak berkenan di hadapan Tuhan, beranilah untuk berubah dan perlihatkan kepada dunia akan perubahan nyata tersebut yang telah Saudara lakukan. Dengan demikian, nama Tuhan telah dipermuliakan.

Kita adalah duta Kerajaan Sorga untuk membawa perubahan yang lebih baik bagi diri sendiri, keluarga, gereja, dan bangsa. Marilah kita bangkit membuat perubahan nyata.

DOA
Bapa, ajar aku untuk menjadi pribadi yang selalu taat dan setia kepada Engkau, sehingga perbuatanku di dunia ini memberi dampak yang baik. Dalam nama Tuhan Yesus. Amin.

(Dilarang meng-copy dan publish ulang tulisan ini, tanpa seijin penulis)


Jika Anda merasa diberkati dengan artikel “Bangkit Melakukan Perubahan Nyata” ini, bagikanlah ke sosmed (Facebook, Twitter, Gogle+, dll.) Anda. Jangan lupa, Like (Sukai) Fanspage Facebook Fokus Hidup yang ada di situs ini atau klik DI SINI untuk mendapatkan info-info terbaru dari fokushidup.com.

Mari bergabung juga dengan grup Facebook Fokus Hidup dengan cara klik DI SINI. Silahkan tinggalkan komentar Anda, bila ingin menanggapi, bertanya, ataupun memberikan saran dan kritik.

 

Kunjungi juga beberapa artikel di bawah ini yang dapat meneguhkan iman Saudara!

 

 

Tanggapan Anda:

error: